Rabu, 29 September 2010

Seberapa Besar Semangat Kita Berqurban?

Mendengar cerita inspiratif dari sebuah keluarga. Suami istri yang berprofesi sebagai guru honorer yg harus menyekolahkan ke-2 anaknya. Dalam keadaan tidak punya uang, mereka mempunyai niat kuat untuk berqurban. Untuk itu dibela-belain pinjem uang Rp 600.000 (harga kambing sekian tahun yg lalu) ke TK tempat si ibu mengajar. Tapi emang janji Allah untuk mendatangkan rejeki yg tak di sangka2 itu bener banget. Belum ada 24 jam, si Bapak dipanggil kepala sekolahnya. Beliau dikasih uang Rp 300.000 sebagai ucapan terimakasih karena beliau udah ngajar ngaji (baca Al-Qur'an)kepala sekolahnya itu. Beliau udah nolak karena ngajar ngaji itu kan keikhlasan, dakwah. Tapi kepala sekolahnya memaksa. Akhirnya diterima. Langsung beliau nangis & sujud syukur seketika. Kepala sekolahnya bingung. Setelah ditanya, akhirnya beliau cerita niatnya untuk berqurban itu & gak nyangka dapat rejeki seketika. Karena salut mendengar cerita si Bapak, kepala sekolah itu membuatkan rekomendasi ke bendahara sekolah. Si bapak boleh pinjam uang sekolah Rp 300.000, terserah kapan aja bayarnya, semampunya. Jadi uang TK yg dipinjem bisa dikembaliin dulu. Subhanallah. Tahun berikutnya, masih dalam keadaan tidak punya cukup uang, si Bapak nekat ikut arisan Qurban & alhamdulillah langsung dapet. Pokoknya tiap tahun tu ada aja kemudahan yg didapet, sehingga pada akhirnya tiap tahun bisa qurban, walaupun secara hitungan matematis honor guru swasta honorer tu gak cukup buat itu. Tapi asal ada niat baik & usaha, pasti ada jalan. Malah ampe sekarang tu si Bapak sukses memprovokasi tetangga2nya buat qurban. Katanya "bayangkan, berpuluh puluh tahun Nabi Ibrahim mengharapkan anak. Di usia 90 th baru dikasih anak. E...kok ujug2 disuruh nyembelih. Manut, taat. Kalau kita? Dalam kondisi seperti itu apa ya tega nyembelih anak kita sendiri? Lha wong disuruh nyembelih kambing / sapi aja berat banget kok! kebanyakan alasan! padahal pengorbanan kita tu gak seberapa dibanding Nabi Ibrahim". Hmmm...bener sich, jadi malu niy...

Ibadah kurban merupakan perintah Allah, sebagaimana yang tercantum dalam Al-Quran surat Al-Kautsar ayat 2 “Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkorbanlah”. Keistimewaan Hari Raya Idul Adha, pelaksanaannya bersamaan dengan melontar Jumrah di Mina oleh para jemaah haji. Keistimewaan lainnya adalah disunnahkannya bagi umat Islam yang mampu untuk menyembelih kurban. Binatang-binatang yang sah dikorbankan: kambing biri-biri berusia satu tahun, kambing yang berusia 2 tahun, unta yang berusia 5 tahun, lembu atau kerbau yang berusia 2 tahun. Umat Islam juga dianjurkan bertakbir, bertahlil dan bertahmid selama empat hari yakni mulai hari raya yakni tanggal 10 Zulhijjah, kemudian berturut-turut pada hari tasyrik (11, 12 dan 13 Zulhijjah).

Faedah Puasa Arafah dan Berqurban
Sabda Rasulullah S.A.W :
a. “Berdirilah saksikan korbanmu, sesungguhnya titisan yang pertama dari darahnya yang mengucur/menitis itu diampuni bagimu dosamu yang telah lalu." (HR Baihaqi)
b. “Berkorbanlah kamu dengan hati yang rela, sesungguhnya setiap muslim yang menghadapkan sembelihannya ke arah kiblat maka darahnya, kotorannya dan bulunya adalah kebajikan yang dapat menambah berat timbangan amal kebajikannya pada hari kiamat." (HR Baihaqi)
c. Siapa yg memiliki kelapangan (harta) tapi ia tdk menyembelih kurban maka jangan sekali-kali ia mendekati mushalla kami”
d. “Puasa hari Arafah (9 Dzulhijah) itu menggugurkan dosa setahun sebelumnya dan setahun sesudahnya” (HR. Muslim)
Firman Allah S.W.T
22:36. Dan binatang-binatang korban - Kami membuatkan mereka untuk kamu sebagai antara tanda-tanda Allah, di mana ada kebaikan untuk kamu … dan berilah makan kepada pengemis, dan orang yang meminta. Begitulah Kami menundukkan mereka untuk kamu, supaya kamu berterima kasih.
22:37. Dagingnya tidak akan sampai kepada Allah, dan tidak juga darahnya, tetapi ketakwaan daripada kamu akan sampai kepada-Nya. Begitulah Dia menundukkan mereka untuk kamu, supaya kamu mengagungkan Allah atas petunjuk yang Dia berikan.

Betapa banyak nikmat yang dicurahkan Allah SWT kepada kita. Nikmat sehat, harta, kebahagiaan, nikmat iman dan Islam, dsb. “.... Sekiranya kamu (mencoba menghitung) karunia Allah, maka tidak akan terhitung olehmu (berapa jumlahnya). Sesungguhnya manusia itu sangat zalim dan ingkar (tidak mensyukuri nikmat Allah) “ (QS Ibrahim 34).Allah SWT tidak meminta balasan apa-apa dari nikmat yang diberikan-Nya kepada manusia. Allah SWT hanya menyuruh kita bersyukur, di antaranya dengan mendirikan shalat dan menyembelih kurban. Berkurban sebagai lambang kepedulian terhadap sesama dan kepatuhan kepada Sang Khalik, Allah SWT.

So, tunggu apa lagi? Idul Adha sebentar lagi lho...
Yux...qurban yux...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar